Timnas Indonesia dalam 10 pertandingan terakhir hanya mengalami 1 kali kekalahan, hal itu menunjukkan bahwa skuad Garuda memang jauh berkembang.
Alih-alih fokus ke prestasi, Shin Tae-yong memilih untuk membenahi sistem terlebih dahulu.
“Sebenarnya saya ke Indonesia untuk mengubah sistem sepak bolanya. Daripada terlalu menitikberatkan pada prestasi. Saya berpikir akarnya harus kuat, agar ke atasnya juga kuat,” ujar Shin Tae Yong.
Dan itu memang terlihat di Piala AFF 2020, Shin Tae-yong dengan percaya dirinya menggunakan para pemain muda untuk ajang tersebut.
Dan terbukti para skuad Garuda mampu menembus final, namun sayangnya tidak bisa meraih gelar juara karena di leg pertama kalah terlalu jauh.
Move on dari Piala AFF 2020, Timnas Indonesia jalani FIFA Match day melawan Timor Leste.
Lagi-lagi Shin Tae-yong banyak mengandalkan para pemain muda, bahkan Marselino dan Ronaldo Kwateh masuk dalam skuad dan mendapatkan banyak menit bermain.
Akhirnya kedua pemain yang usianya masih 17 tahun itu kini diandalkan di Timnas Indonesia U-23.
Namun kabar buruk terjadi, Ronaldo Kwateh harus membela Madura United terlebih dahulu untuk melawan Persela Lamongan.
“Memang saya ikut TC, akan tetapi akan berusaha bermain dulu melawan Persela. Setelah melawan Persela, saya bisa bergabung dengan Timnas,” ujar Ronaldo dalam konferensi pers.
Jelas itu adalah kabar buruk, melihat kasus covid yang semakin merajalela sangat penting untuk sang pemain segera bergabung dengan Timnas agar aman dari virus.