PSSI akhirnya buka suara mengenai polemik salah satu liga 3 yang menggaji pemain hanya Rp 250 Ribu setahun dan parahnya ditunggak hingga saat ini.
Dalam keterangan resminya, PSSI akan menindaklanjuti laporan dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang menyebutkan ada klub Liga 3 tidak membayarkan gaji pemain.
Menurut PSSI, klub Liga 3 yang bermasalah tersebut berdomisili di Pekanbaru dimiliki oleh pemain naturalisasi asal Kamerun.
“PSSI akan menindaklanjuti laporan dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang menyebutkan ada klub Liga 3 tidak membayarkan gaji pemain,” tulis keterangan PSSI.
“Berdasarkan penelusuran PSSI, klub tersebut berdomisili di Pekanbaru dan dimiliki oleh pemain naturalisasi asal Kamerun,” lanjut keterangan itu.
PSSI sendiri tegas meminta klub Liga 3 tersebut untuk menyelesaikan masalahnya dengan cepat. PSSI siap melakukan koordinasi dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) setempat.
“Klub Liga 3 itu amatir. Itu sebabnya kami akan koordinasi dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) setempat. Karena itu domain mereka. Kami (PSSI) ingin kasus segera diselesaikan oleh pemilik klub,” kata Sekjen PSSI Yunus Nusi.
“Kalau Anda sudah terjun ke sepakbola nasional harus bertanggung jawab. Komitmen itu harus dipegang terus dan jangan sampai menyengsarakan pemain,” ujarnya tegas.
Meski tidak disebutkan secara jelas, namun melihat dari beberapa klue yang dibocorkan klub ini kemungiknan bernama Pekanbaru United
Pekanbaru United dimiliki oleh Herman Dzumafo yang merupakan pemain naturalisasi asal Kamerun dan striker Bhayangkara FC serta Dewa United.